Selasa, 16 Oktober 2012

Bersyukur Itu Nikmat

Cerita ini bermula pada saat awal tahun. Saat itu salah satu teman SMP ku yang tidak terlalu aku kenal menyapaku di chat facebook. Dia awalnya menawarkanku pekerjaan yang katanya sih lebih enak dari pekerjaanku sekarang. Dia bilang kerjanya itu team, saling ngebantu gitu deh. Saat itu aku tertarik, karena memang aku sedang mencari pekerjaan lain. Saat aku meminta dijelaskan secara rinci mengenai pekerjaan yang dimaksud, dia menawarkan untuk bertemu di salah satu tempat. Katanya lebih enak secara langsung dijelaskannya. Tanpa berpikiran negatif, akupun mengiyakan untuk bertemu.


Sampai akhirnya aku bertemu di salah satu restoran fastfood terkenal di Bandung. Dia mulai mennjelaskan. ternyata pekerjaan itu berbasis jaringan dan aku sudah bisa menebak kalau itu adalah MLM. tapi aku dengarkan saja karena tidak enak. Mungkin dari semua penjelasannya, aku menarik kesimpulan bahwa MLM ini berbeda dengan MLM yang sudah pernah aku kenal. Dari situ aku mulai tertarik karena memang dia memperlihatkan beberapa bukti kesuksesan orang-orang yang menjadi membernya. Sejak saat itu juga aku sering mengikuti pertemuan bisnis dengannya. Awalnya memang terasa menyenangkan, karena disana aku bertemu dengan teman-teman baru yang memang mereka enak untuk diajak ngobrol dan sharing.

Dan beberapa minggu setelah itu aku mulai resmi bergabung. ku ikuti semua "perintah" leadernya. aku juga mengikuti beberapa pertemuan dan trainning. Kehidupanku benar- benar berubah 180 derajat. Biasanya pulang kerja aku hanya diam di rumah, Sejak saat itu aku mulai disibukan dengan berbagai pertemuan yang benar-benar sangat menyita waktuku, waktu untuk keluarga, sahabat dan pacarku. Tapi aku jalani saja, karena aku juga merasa ilmu-ilmu kehidupan yang mereka berikan dapat aku aplikasikan di kehidupan sehari-hari. Dan jujur saja kepribadiankupun mulai sedikit berubah, aku mulai berani untuk berbicara di depan umum karena emang disana aku dituntut untuk bisa presentasi. 

Setelah beberapa bulan berlalu, Aku tidak terlalu merasakan hasil secara materi dari "pekerjaan" ini. Bahkan tuntutan untuk selalu trust to leader itu bagaikan hantu yang selalu membuatku takut, sehingga lama-lama aku merasa ini sebuah beban bagiku. Ditambah lagi pacar aku yang kurang setuju aku mengikuti MLM ini karena waktuku untuknya menjadi sangat banyak berkurang dan perhatianku pun padanya menjadi teralihkan. Aku jadi sering sekali marahan dengan pacarku karena masalah ini.

Namun saat itu aku masih merasa yakin aku bisa menjalankan pekerjaan itu sebagaimana mestinya dan yakin suatu saat keinginanku untuk sukses dan menjadi orang yang "kaya" bisa terwujud. Tapi kenyataannya tidak, karena semakin lama aku semakin merasa ditekan dengan semua arahan-arahan dari leader yang jujur saja sangat tidak masuk akal, mulai dari cara menarik prospekan yang ternyata lebih banyak menggunakan modus tipuan berupa foto editan atau sms bonus yang ternyata bukan milik kita. ditambah lagi beberapa fakta mulai terkuak mengenai kesuksesan mereka yang ternyata banyaknya hanya dilebih-lebihkan. Misalnya saja salah satu leader yang sudah sukses membeli mobil dalam waktu 6 bulan, ternyata hanya mobil kreditan. Dan akupun ditekan untuk segera memiliki mobil kreditan hasil dari MLM itu. Setelah itu aku merenung, memikirkan semuanya secara logika dan memang iyah semuanya kurasa tak masuk di akal, akhirnya aku sadar kesalahanku untuk bergabung dengan mereka, perlahan-lahan aku mulai jarang mengikuti pertemuan. Dan akhirnya setelah 7 bulan aku berhenti total.

Setelah kuberhentikan semua kegiatan itu. kehidupanku kembali normal. aku bahkan merasa lebih baik dari sebelumnya. banyak waktu yang bisa kulewati dengan keluarga dan pacarku, aku dan pacarku pun tidak sering marahan lagi. Lepas dari MLM itu sangat lega rasanya. aku tidak mau lagi berhubungan dengan yang namanya MLM, lebih baik bekerja seperti orang pada umumnya saja. toh yang namanya rejeki bisa kita dapat dari mana saja. Lebih baik bekerja menjadi "bangsawan " yang terhormat dibanding bekerja untuk menarik orang dengan janji-janji manis yang ternyata hanya luarnya saja terlihat manis, tapi dalamnya begitu pahit.

Dari pengalaman ini aku ambil hikmahnya saja, aku ambil pelajaran yang baik-baiknya. Dan satu hal dari pengalaman ini, yaitu mengenai rasa syukur. Terkadang kita mempunyai keinginan untuk memiliki sesuatu berupa materi sampai kita rela mengejarnya dan mengorbankan satu hal, misalnya mengorbankan kebersamaan dengan orang-orang yang kita cintai. Apalah artinya harta yang melimpah kalau akhirnya kita kehilangan waktu bersama dengan orang yang kita cintai. Karena ternyata bisa menghabiskan waktu bersana keluarga itu jauh lebih berharga buatku. Mulai sekarang aku akan lebih banyak bersyukur dengan apa yang sudah kumiliki dan juga bersyukur dengan apa yang aku dapat. Karena dengan bersyukur segalanya akan terasa lebih berharga dan aku pun yakin dengan bersyukur, Tuhan akan memberikan kejutan-kejutan indah di kehidupanku.

Semoga pengalamanku ini dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang sedang terjerat MLM atau orang yang berniat masuk MLM agar dapat menjadi orang kaya. Fokuslah pada apa yang telah kita miliki, jangan memfokuskan diri pada apa yang menjadi keinginan kita karena inilah yang menjadi akar perasaan tidak tentram pada diri kita. Lihatlah keadaan sekeliling kita, pikirkan apa yang kita miliki dan syukurilah, dengan begitu kita akan dapat merasakan nikmatnya hidup. 

31 komentar:

  1. Mas Didiek Hermanto16 Oktober 2012 pukul 23.01

    Mohon ijin untuk share yaa... ;)

    BalasHapus
  2. Pagi mbak, Saya kebetulan sekarang bekerja di bidang yang "agak" sama dengan yang mbak tekuni dulu, yaitu di MLM MNI, dan kebetulan Saya juga tidak setuju dengan adanya penyebaran foto2 palsu, dsb yang memiliki tujuan jelek yaitu ingin merekrut downline dengan kebohongan.

    Sekarang Saya bekerja sebagai Unit Manager dr PT Prudential Life Assurance, Saya hanya ingin mengkalrifikasikan pernyataan mbak, yi :

    "Fokuslah pada apa yang telah kita miliki, jangan memfokuskan diri pada apa yang menjadi keinginan kita karena inilah yang menjadi akar perasaan tidak tentram pada diri kita. "

    Saran Saya Mbak, setiap manusia harus memiliki keinginan, atau tujuan, dan jangan pernah merasa tidak tentram atas keinginan atau tujuan tersebut. Tapi berupaya & berusahalah, untuk mencapai tujuan tersebut. Ingat mbal, ada bbrp orng yg gk bisa menunggu kesuksesan kita.

    Kita boleh mbak bersyukur dengan apa yang kita miliki skrng, tetapi ingat mbak, hidup hanya sekali, jadi make it worth.

    Disini Saya bukannya mengajari / ingin memojokan mbak untuk memiliki pikiran yang sama seperti Saya. Tetapi banyak sekali Saya lihat, kebanyakan orang yang pernah gagal di MLM (Saya dulu pernah *5 di Tiens), akhrnya putus asa, dan menyerah untuk berusaha hidup yang lebih baik lagi, serta membuang semua impiannya karena trauma akan memiliki "mimpi"

    Jadi Saya hanya memberikan saran mbak, dimanapun mbak berada dan bekerja sekarang, buatlah suatu inovasi, dan milikilah tujuan hidup yang jelas, agar hidup mbak gk let it flow aja. Setiap air terus mengalir ke bawah mbak, mengikuti arus, dan tahukah mbak bahwa, dengan mengikuti aliran air, suatu saat kita akan berada di titik terendah kehidupan kita, kebinasaan, yaitu lautan, dimana kita terus mengambang, dan menunggu ajal kita, ke awan (sorga/neraka) tanpa melakukan sesuatu yang berguna di dalam hidup kita.

    Life is just once, make it worth.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebelumnya terima kasih sudah berkomentar dan memberikan saran, saya juga punya tujuan hidup, cita2 dan keinginan.
      maksud dari penyataan saya "Fokuslah pada apa yang telah kita miliki, jangan memfokuskan diri pada apa yang menjadi keinginan kita karena inilah yang menjadi akar perasaan tidak tentram pada diri kita. " bukan saya tidak memiliki keinginan, tapi saya memfokuskan pada apa yang saya miliki sekarang, pekerjaan tetap misalnya, dengan fokus bekerja saya bisa mendapatkan apa yang saya inginkan tanpa harus merugikan orang lain dengan cara ikut MLM. saya tidak trauma dan tidak membuang mimpi2 saya,saya juga tidak trauma dengan MLMnya, saya hanya trauma dengan leader2 (org2) MLM yg sikapnya kurang masuk akal, menghalalkan segala cara termasuk menipu org agar dapat pemasukan.
      yang jelas sekarang saya bisa bekerja dengan baik. penghasilan 1 bulan sekali sudah lebih dari cukup untuk kehidupan saya dan keluarga saya, saya syukuri apa yang saya dapat. Saya juga jadi punya banyak waktu dengan keluarga dan hidup saya juga lebih tentram tanpa dibebani tuntutan leader mlm.

      fyi : MLM yang saya ceritakan itu MNI / MSS.

      Hapus
  3. ^^^^^^^^^^^^^^^^^^ komen yang baghoes mnrt sy...

    ngomong" motivator asia merry riana itu prudential juga kan mas yaaa????

    sy prnh lihat di acara kick andy ap kalauu ga salah...

    BalasHapus
  4. mba neni.. sama pesis sama apa yang saya rasakan, bahkan saya sudah menjadi LC salah satu grup, dan banyak diajakrkan untuk menipu memajang bonus orang yg sudah menjadi petinggi agar prospekan tergiur, dan setelah keluar dari MLM ini saa merasa sangat sadar bahwa saya sedang diajarkan menipu dan NGUTANG, hanya saja bahasa mereka halus "hanya ingin membantu sukses" karna kesuksesan kita dalah cairnya bonus mereka,, hahaha,, tapi belum tentu saya cair bonus tetapi downlin e saya posting otomatis diatas" saya ya cair,, dan menikmati hawsilnya... hnmmm tragis memang

    BalasHapus
    Balasan
    1. udah nyampe LC???
      udah kluar skarang?
      mau kah anda join k group FB "MSS Melia Sehat Sejahterah Watch" untuk share pengalamannya..
      disana juga ada kok ex leader bahkan skarang lagi ada Top Leader disana.

      Mari berdiskusi

      Hapus
    2. klo dilihat isi nya cuman perdebatan antara member dengan yang menghujat. Jadi malah berpotensi menimbulkan perselisihan

      Hapus
  5. intinya, hidup itu harus banyak-banyak bersyukur.. ngomongin harta itu gak akan ujungnya, karena yang namanya manusia gak akan pernah puas..

    BalasHapus
  6. intinya, semua itu hoax

    BalasHapus
  7. Hanya mau menyadarkan mereka yang masih ada di MLM atau lebih tepatnya Money Game MNI :

    jika Money game dapat membuat semua orang kaya kenapa pemerintah tidak mengembangkan sistem ini ???

    Pemerintah malah memberikan KUR ( kredit usaha rakyat ) untuk masyarakat ???

    ingat tidak pintu rezeki salah satunya datang dari Berniaga tapi inggat berniaga yang dimaksud adalah berjualan secara jujur,, tanpa tipu- tipu.. ini juga terdapat dalam kitab suci umat muslim,,, so bagi kalian yang masih tersesat di RIMBA Money Game secepatlah keluar sebelum anda tidak dapat bangkit dari keterpurukan..

    for ADmin please Share ke semua orang

    BalasHapus
    Balasan
    1. sipp...thx atas komentarnya...akan di share kan... :)

      Hapus
    2. Nice share neh buat yang komen dan yang punya blog...

      Hapus
  8. MLM itu bikin perusahan asing makin kaya raya, dan orang Indonesia mau aja dibodoh-bodohi dengan sistemnya..Nabi juga tidak pernah berniaga dengan cara MLM, lantas apakah kita harus menuruti Nabi atau Robert Kiyosaki?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Robert Kiyosaki tidak pernah menganjurkan kita untuk berr MLM cuma pendapat dari Robert Kiyosaki itu sendiri yang biasa di gunakan para leader MLM di gunakan sebagai acuan seolah2 Robert Kiyosaki mendukung kita untuk ber MLM

      Hapus
  9. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  10. Eeehhhmmmm,,,,
    Trnyata bnyk juga yg senasib,,,,
    Memang smua yg namanya MLM apapun tu, mw bda system tao palah, intinya sama " ngajakin orang biar join, biar pke tipuan juga di jalanin "
    Untung ja ku dh stop, lo inget dulu dah di belain jauh keluarga, ujan2an, ampe kelaperan di jlan g punya duit ampe hp di gadein wat bli bensin, eh nyatanya ku di tinggalin ma upline,,,
    Alhamdullah skarang dh lebih gemukan lgi cz dh g muluk2 lg pngen ini-itu g karuan jd smua ku korbanin.
    Ku cma pngen brbagi unek2 ja gan, lo inget dulu kya orang bodoh bgt mw2'y di kekang kata "TRUST TO NGILEERR",,,
    Jujur lo perusahaan'y c ku akui, OK lah no problem, cma omongan orang2'y tu yg bikin ku gedek,,,,

    Ok lah, yang lalu jadi sejarah, yang esok jadi misteri and yang sekarang adlah anugrah, sooo..have fun,,,

    BalasHapus
  11. wah betul betul betul ,

    hidup itu bukan uang yang berbicara tapi seharusnya mulut dan hati kita.
    kalau sudah gelap dengan yang namanya materi gak ada lagi mulut berucap hati berbicara yang ada adalah:
    mulut terbungkam hati tersungkur .

    :D wajar sajalah jangan mengharap lebih pada sebuah jalan pintas yang terpenting adalah bersyukur :D hehe
    makasih mbak atas bacaan yang ringan ini

    BalasHapus
  12. mau sharing : pengalaman sy hampir sma dengan penulis, awal sy gabung sy bgtu smngat, namun lambat laun sy sdar dlm bisnis ini kok lebih banyak tipu muslihat dan modus buat menjebak downline2 selanjutnya brgabung, di tambah lg sy selalu d tntut untuk trust to leader lah dan apalah, dan itu jg yang sangat menyita wktu sy, smpai2 kuliah saya berantakan krna mss,
    smpai skrg sy slalu brusaha mnghindari upline sy apabila dia nyuruh ke basecamp , sy ilfil melihat cara2 leader yg tdk jujur, pdhal awalnya sy trtarik d ajak krna melihat latar blkg org yg ngajak itu alim rajin beribadah, tp semua luntur seketika krna melihat tipu muslihat di blkg mss,,

    BalasHapus
  13. Hi, wah...sama banget ni ceritanya, tapi yang mengalami bukan saya, tpi mantan pacar saya. Jujur saja,memang saya sudah tidak setuju dia ikutan MNI, karena bener-bener ga logis, mantan saya itu setahun lebih ikut MNI/ MSS tapi ga ada hasil sama sekali. Yang ada utang tambah banyak, makin jauh sama keluarga dan saya rasa, stress juga soalnya dia berkoar-koar beli ini itu (intinya sukses di usia muda) tp malah kejual semua barang-barangnya dia...(kasian). Skrang sih sepertinya sudah bertobat, karena di ultimatum sama familynya untuk kerja aja ( which is dia dulu punya posisi yang lumayan dlm kerjaannya...)...Syukur degh, kasian...secara dia tulang punggung keluarga...

    BalasHapus
  14. keliatannya mlm ini skarang mebombardir daerah daerah (kota kota kecil ) dengan berbagai seminarnya ,,di share ke beberapa forum di daerah daerah , biar bantu menyadarkan mereka, kasihan duit segitu kan bisa buat tambahan beli lauk pauk.

    BalasHapus
  15. woohooo...ada yang komen negatif ttg MNI nih....asal kalian tahu ya......gue udah gabung 6 bulan lalu di MNI tapi nasib gue tuh........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................SAMA KAYAK KALIAN....(-;.....emang brengsek tuh MNI..........laptop gue ludes buat gabung eeeeeeeehhhh malah buntung.............Good....hancurkan proyek satanisme Melia Nyonyor Ithil.....

    BalasHapus
    Balasan
    1. sabar yah,,,ntar tergantikan yg lebih ko pasti...:)
      syukurlah kalo udah sadar...yu kita bareng2 berantas MSS....:D

      Hapus
  16. Saya punya pengalaman yang hampir sama dengan mba Neni tentang bisnis online. Bedanya adalah waktu itu saya gagal karna ga dikerjakan dengan serius karena ga ada waktu hehehe.

    Saat ini saya menjalankan bisnis MLM secara online, jadi saya ga perlu menghabiskan waktu untuk presentasi dan pertemuan yang sangat menyita waktu.

    Menurut saya yang salah itu para Leadernya yang mengajari cara-cara yang tidak etis untuk mengembangkan bisnis MLM mereka. Seperti membuat editan photosop, disuruh kredit mobil dan lain-lain. Itu parah banget. Masih ada kog jenis MLM yang baik untuk kita kerjakan tanpa harus merusak kehidupan kita. Salam kenal buat Mba Neni

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya makasih mas atas komentarnya...
      salam kenal juga ya...

      Hapus
  17. Mantab ceritanya. Ya begitulah MLM, kadang temen lama yang jarang ketemu tiba2 mencari kita hanya untuk prospek.

    BalasHapus
  18. Saya juga pernah ikut MSS, memang saya tidak pernah 100% menjalankan MSS karena saya memiliki pekerjaan yang hasilnya lebih baik, saya ikut MSS hanya karena belajar melatih mental saja. Tetapi beberapa lama mengikuti MSS saya melihat banyak penyimpangan yang dilakukan para leader, banyak kebohongan yang mereka lakukan, saya bukan mereka dan saya tidak berani melakukan hal2 yang mereka lakukan. Suatu ketika leader saya bilang kita harus fokus pada pekerjaan kita, dia berharap saya meninggalkan pekerjaan saya dan fokus MSS 100%, tetapi saya memilih untuk meninggalkan MSS.

    BalasHapus
  19. Fuck MLM!! Mending ane kringetan cr duit pake cara yg halal drpada harus tipu2 orang. Inget berkah itu lebih penting dari jumlah. Mau jumlahnya segudang klo g ddpt dg cr yg g bnr dn diridhoi tu duit ga ad bekasnya. MLM termasuk hal yg wajib dihindari dari hidup kita, bikin cacat mental!!

    BalasHapus
  20. Sungguh sangat menginspirasi sekali ceritanya. Terimakasih banyak atas informasi yang diberikan

    BalasHapus